Belitung (30 April – 2 Mei 2010)

Posted: May 4, 2010 in Travelling

“Cabin Crew, take off position.”

https://siskaprimaningrum.wordpress.com/2011/07/07/belitung-in-pics/

Perjuangan untuk bangun pagi dan naik taxi pada pukul 4.15 am menuju bandara Sukarno-Hatta benar2 luar biasa.
Weker, alarm, reminder hape, sampe minta seorang teman bantuin miskol supaya ga telat bangun.
Taxi datang tepat waktu, hanya sayangnya salah alamat; bukannya ke nomer 1, malah ke nomer 5.
Kasian tetangga yang musti ikut terbangun sepagi itu gara2 supir taxi ini salah ketuk pintu. Maaf ya pak, buk..

Sampai di Terminal 1B, Bandara International Soekarno-Hatta sekitar 5.05 am.
Ternyata perjalanan pagi Setiabudi – CGK hanya membutuhkan waktu kurang dari 45 menit.

Berangkat ke Belitung dengan Sriwijaya Air penerbangan pukul 6.20 am nomor kursi 8A.
Lama penerbangan sekitar satu jam.
Permen, 2 potong roti, dan segelas air mineral bagian dari fasilitas penerbangan ini; lumayan sekedar pengganjal perut yang belum terisi.

Bandara H.A.S. Hanandjoedin

 

Arrival gate H.A.S. Hanandjoedin

Welcome to Belitung Island

Begitu tiba di H.A.S Hanandjoeddin – Tanjung Pandan, 4 Kendaraan menanti kami.
Satu kendaraan khusus untuk membawa seluruh barang bawaan ke hotel Grand Pondok Impian.
Sementara 3 kendaraan yang lain langsung membawa kami sarapan mie belitung di Atep jalan sriwijaya 27 Tanjung Pandan.
Mie ini sesuai banget dengan selera ku.
Sensasi kuah kental dengan manis kecapnya…uhmmm, sampai abis 2 porsi nich.:)
Ada temen perjalanan yang bilang Mie ini ada juga di Bakmi Belitung Jl. Bandengan Selatan no. 11 Tlp 021- 6914325 & 2600771 (yg dekat ke arah Pasar Pagi Lama).
Kayaknya perlu dicoba nich..

Bakmi Belitung & es jeruk segar.. nyammm

Perjalanan selanjutnya menuju ke Pantai Batu Kodok di Belitung Selatan (yang satu lokasi dengan Batu Belah dan Batu Bagindo, tidak begitu jelas juga dengan penamaan lokasi2 ini).
Perjalanan terasa lama dari Tanjung Pandan menuju Membalong.
Apalagi setelah memasuki wilayah tambang timah; melalui jalanan yang sangat kering dan berdebu, dengan hiasan lubang2 bekas galian di kanan-kiri jalanan yang terisi air berwarna hijau, biru dan coklat.
Sekitar 11.00 am tibalah di salah satu pantai wilayah Belitung Selatan ini.
Menyusuri pantai berpasir putih sehalus tepung hingga ke kumpulan bebatuan yang katanya mirip kodok.
Sayangnya daya imajinasi masih lelet, mungkin karena bangun kepagian tadi; jadi menurutku batu itu ga mirip kodok tuch..hehe

Makan siang pertama di trip ini adalah seafood, ayam dan bakso.
Lupa nama resto nya, pandan laut atau apa gitu, cuma teringat tempatnya luas dan baksonya enak.
Setelah makan siang, barulah check-in di Grand Pondok Impian.
Fasilitas kamarnya lumayan, ada bathtub dan air panas nya, ac dan exhaust, meja dan 2 kursi, lemari.
Design interior kamar standar dan cukup luas (untuk twin sharing cukup memungkinkan).
Ada juga sebuah pesawat tv CRT di dalam kamar.
Namun karena sore itu hujan, tampaknya pengelola hotel menonaktifkan antena tv sehingga tontonan kita cuma semut2 berlarian di layar tv.

Kamar di Grand Pondok Impian

Setelah hujan mereda, perjalanan dilanjutkan ke Kampung Bugis atau kampung nelayan di Tanjung Binga.
Sunset tak begitu tampak dari sini, tapi melamun di tepi dermaga kayu dengan angin sore yang sejuk, hmm..sangat menenangkan.

Makan malam pertama di RM Sari Laut.
Dan tentu saja menunya seafood, nothing special in  the menu.
Inilah penutup hari pertama, dilanjut dengan istirahat di hotel hingga pagi tiba.
0 ya…jangan lupa pake anti nyamuk, coz sekalipun ini hotel bintang 1 yang ber-ac, tapi nyamuk2 beterbangan dengan nyaman nya, kita aja yang jadi ga nyaman melihat penerbangan mereka.

Hari kedua, setelah sarapan pagi di hotel (dg menu standard nasi goreng), acara selanjutnya adalah jelajah pulau2 di Belitung Timur.
Perahu berangkat dari Tanjung Kelayang.
Target hari ini adalah 5 pulau: Pulau Batu Layar, Pulau Pasir, Pulau Burung, Pulau Lengkuas, dan Pulau babi.

Pulau pertama, Pulau Batu Layar.
Disebut demikian katanya karena ada batu2 besar yang bentuknya seperti layar.

Pulau kedua, Pulau Pasir.
Pulau ini sangat kecil, cuma terdiri dari gundukan pasir yang akan lenyap saat air pasang.
Tidak ada satu pohon pun.
Jd sebenarnya tidak bisa disebut pulau jg sich.. coz berdasarkan konvensi PBB pulau adalah “daratan yang terbentuk secara alami dan dikelilingi oleh air, dan selalu di atas muka air pada saat pasang naik tertinggi”…http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau.
Ada bintang laut besar2 di pulau ini, diameter nya sekitar 30cm.
Bintang laut inilah yang membuatku bersedia turun dari perahu, coz awalnya bingung mo ngapain berhenti di gundukan pasir ini…:d

Pulau ketiga, Pulau Burung.
Ada batu yang memang mirip burung kalo kita mau menjelajah lebih jauh ke sisi lain pantai pualu ini.
Ada sisa-sisa rumah2 dari bambu yg sudah tak terawat.
Menurut kabar-kabari pulau ini sudah dibeli seorang pejabat.
Wah, klo sudah jadi private island, ga semua orang boleh maen kesini donks..:P
Di pulau Burung sempat ketemu mbak Asty Ananta dan sempat minta fotonya.
Ternyata sekalipun artis, mbak ini cukup ramah saat diajak ngobrol.
Dan yang pasti dia tetep cantik sekalipun tengah menjelajahi pantai2 yang puanaass ini..(apa resepnya mbak? :D)

Pulau keempat, Pulau Lengkuas.
Ada mercusuar di pulau ini (http://id.wikipedia.org/wiki/Mercusuar).
Pengunjung diperbolehkan menaiki tangga menuju puncaknya.
Sangat dianjurkan untuk memakai sarung tangan saat manapaki 18 kelompok tangga yang berkarat hingga ke puncak mercusuar.
Perjuangan sampe di puncak tidak sia-sia, pemandangan jauh lebih indah dengan bird-view.
Ada tiga bapak penjaga mercusuar yang tinggal di pulau ini.
Dari cerita2 mereka baru tau ternyata parah juga kehidupan para penjaga ini.
Sistem shift 3-1, alias 3 bulan on – 1 bulan off.
3 bulan tinggal di pulau kecil dengan stok pangan mie instan, beras, dll.
Tanpa sumber air bersih, hanya mengandalkan 8 tangki penampungan air hujan; tanpa MCK yang layak.
Tanpa boat untuk bisa pergi ke pulau lain, hanya mengandalkan kunjungan penduduk pulau Belitung untuk tambahan stok makanan dan transportasi.
Mercusuar ini berdiri dari tahun 1882, dibangun oleh pemerintah Belanda kala itu dengan menggunakan kontraktor dari Birmingham, Chance Brothers &Co.
Info tentang Chance Brothers &Co bisa dibaca di: http://en.wikipedia.org/wiki/Chance_Brothers#Lighthouses.
Di Pulau Lengkuas ketemu mbak Asty lagi dan artis lain, Arifin Putra, yang tengah merayakan ultah dengan teman-temannya.
Dan ternyata dia juga cukup ramah ketika diminta fotonya.
dan rame2lah temen2 berfoto bergantian dengan artis cakep ini 😀

Pulau kelima, Pulau Babi.
Di pulau ini dulu menurut legenda banyak terdapat babi peliharaan.
Mencoba menanti sunset di pulau ini, tapi mendung tebal mengantung, semburat mentari tak muncul sedikitpun.
Akhirnya malah rujakan di pantai.
*saking udah kecapekan plus mendung yang sangat gelap akhirnya ga moto2 di pulau Babi.

Jelajah pantai berakhir menjelang malam.
Setelah makan malam di salah satu resto di Tanjung Kelayang lanjut dengan belanja oleh-oleh.
Makanan khas Belitung antara lain Sambalingkung atau abon ikan dan madu pahit.
Dalam perjalanan pulang ke hotel, kendaraan melewati pantai Tanjung Pendam yang disebut Ancol-nya Belitung.

Hari ketiga, pagi hari langsung mengepak barang-barang agar siap untuk check-out nanti siangnya.
Setelah sarapan, perjalanan dilanjut ke pantai Bukit Berahu.
Beberapa meter dari pantai Bukit Berahu, terdapat pantai Tanjung Kelayang Tinggi yang merupakan lokasi syuting film Laskar pelangi.
Bergantian kami memanjat batu besar tempat artis ‘siapa itu’ yang jadi tokoh sentral laskar pelangi berdiri …:D

Pantai2 ini lebih ramai dengan pengunjung dan pedagang, efeknya jadi lebih banyak sampah dan coretan2 di batu2nya.. 😦

Setelah makan siang di RM Bukit Berahu, saatnya kembali ke hotel untuk check-out.
Then we’re all ready to leave (sayup2 terdengar lagu ‘leaving in a jetplane’)… *lebay!

Dalam perjalanan menuju bandara, rombongan singgah sebentar di Ex Tambang Kaolin (http://en.wikipedia.org/wiki/Kaolinite).
Sisa-sisa tambang ini tampak seperti gunung es di tengah laut.
Indah di dalam foto, tapi ini termasuk perusakan lingkungan ga sich?

Lanjut ke bandara untuk kembali menanti Sriwijaya, membawa kami kembali ke Jakarta…:)

Inilah sekilas cerita 3 hari 2 malam di Pulau Belitung.

More of my Belitung Pics can be found in: https://siskaprimaningrum.wordpress.com/2011/07/07/belitung-in-pics/

Me

”Cabin Crew, landing position.”

Comments
  1. arega says:

    Pengeeeeennn…. (Envy mode: on)

  2. oih says:

    Pertamax!!!

  3. dewi says:

    Asik jalan2 mulu ga pernah ngajak ;p

  4. destin says:

    wah, seru. 😀
    berhub belitung sbenernya kejauhan, gw mau dong ikutan nyobain mie belitung pasar paginya :b
    (ps: mpek2nya enak jg : ), kuahnya agak beda ya sm mpek2 palembang, cm perasaan gw aja atw emg ada campuran araknya ya? kok berasa kyk ada campuran arak? :b)

    • siska says:

      wuah udah pernah ke bandengan ya? ok dech, hayuk kapan kesana…pingin segera ngerasain mie belitung lagi 😀
      enak ya? punyaku masih tersimpan di kulkas kantor, males bgt mo gorengnya 😀

  5. Winda says:

    Belituuuuung here a come…..!!!!!! :p

    • siska says:

      hehehe… semangat sekali yg mo ke belitung bulan depan… :d
      titip salam ya buat laut dan pantai dan pulau2nya… 🙂

  6. [H] says:

    wah belitung lagi nih. saya juga abis dari belitung april kemarin mbak 😀 saya ga sempet mampir ke pulau2 kecil itu tuh,,kaya pulau pasir dll. saya cuma ke lengkuas aja. bagus bgt ya ketemu bintang laut 😦

    pas2an bgt ya ketemu artis. saya juga ketemu,,sama levina pemeran aling 🙂

    btw itu lokasi syutingnya di tj.tinggi mbak bukan tj.kelayang,,,,hehe,,

  7. Barakatax says:

    Sis,
    Dapet oleh-oleh cowok cakep gak?
    Kamu bayar berapa biar dapet foto dua prang cowok itu?

    Hohohohoho …

  8. FALLIN says:

    Mbak Siska, saya Fallin dari majalah SPICE!…
    Saya tertarik utuk mewawancara mbak tentang wisata di pulau belitung untuk sebuah artikel di majalah SPICE!…
    Saya berharap mbak bisa membalas comment ini ke email saya di fallin.silaban@gmail.com

    Thanks,
    FALLIN

  9. FALLIN says:

    Aku minta nomer HPnya yah Mbak Siska… Kirim aja ke fallin.silaban@gmail.com

    Thank,,,

  10. Aris Putri says:

    Belitung .. semoga bln depan kesampaian kesana 🙂

  11. dian says:

    asoy… rupanya perjalanan kita dimasukin ke blog jg nih… manthabs…!!

  12. Ndoro Seten says:

    jalan teluuuus………..

  13. buddy says:

    Aku setuju…belitung memang bagus bgt….6 bulan disana penuh ksean terutama pantai2nya

  14. Cheppy says:

    sayang ga kesemua tempat yah?? Pemandangan dari atas Batu Baginde (bahasa Belitung) indah banget lho….kita bisa lihat hampir semua pantai di Membalong, Belitung Selatan dari atas Batu Baginde…belum lagi sensasi aneh ketika kita mendaki keatasnya.

    http://www.facebook.com/eddie.cheever#!/album.php?aid=2060157&id=1645067973
    http://www.facebook.com/eddie.cheever#!/album.php?aid=2059727&id=1645067973
    http://www.facebook.com/eddie.cheever#!/album.php?aid=2059645&id=1645067973

    Menurut saya, pantai-pandati di Belitung Selatan lebih murni, lebih private dan view batu-batu granitnya sangat tidak biasa…

  15. beny says:

    belitung merupakan tempat yang paling indah dan surga yang ke 2

  16. hudjaba says:

    Iya, Belitung emang indah tapi hanya pantai dan pulau2 kecilnya. Pantainya indah pun tergantung musim. Ada musim di pantai2 bagian utara (Tanjung Tinggi, Kelayang, Bukit Berahu dll) indah tapi di bagian selatan (Awan Mendung, Penyabongan, Batu Belah, dll) tdk indah (air tdk bening tp coklat). Ada musim yg kebalikannya pantai bagian utara tdk indah dan bagian selatan yg indah. Semua tergantung musim. Tapi emang Belitung jk urusan pantai emang mantap : Pasirnya putih, jarang sekali ombak tinggi, masih alami, dll. Dan saya rasa ini cukup utk membangun Belitung.

    • siska says:

      Setuju… 🙂
      Pantai2nya yg susah dijangkau masih bersih… tapi sayang yang dekat ‘peradaban’ mulai banyak sampah dan grafiti di batu2nya…

Leave a reply to siska Cancel reply